fisch-0119.gif from 123gifs.eu

Sabtu, 27 April 2013

Berdermalah...

            Pagi itu tepat hari senin, seperti biasa gadis itu bangun pukul 03.00 untuk melaksanakan solat sunah dan sahur sekitar pukul 05.00 gadis itu melaksanakan kewajiban sekaligus kebutuhan melaksanakan solat wajib dan sekitar jam 06.00 ia pergi kepasar untuk membeli beberapa sayuran untuk kelinci kesayangannnya. kembali kerumah sekitar jam 06.15 ia pergi berangkat dengan sepeda motor diantarkan oleh ayahnya. pagi yang seperti biasa, biasa mendengar kicauan burung yang tak beratuar, udara pagi yang segar dan embun yang menetas di dedauan. ciptaan Tuhan yang memberikan keindahan untuk makhlukNya .
            Diperjalanan tak ada sesuatu yang spesial, tapi gadis itu meyakinkan bahwa setiap hari ia akan mendapat pelajaran yang tak terduga dari Rabbnya. ditengah perjalanan menuju sekolah diarea jalanan yang rusak parah dan yang seperti biasa ia lewati. ayahnya berhenti tepat didepan gerobak sampah. gadis itu heran, ia melihat arloji di tangan kanannya jam penunjukan pukul 06.24 tinggal 6 menit lagi bel sekolah pun berbunyi, tetapi sebelum gadis itu melontarkan pertanyaan kepada ayahnya "kenapa berhenti disini?" ia turun dari motornya dan melihat kearah samping gerobak sampah, ada seorang kakek tua ya kira-kira umurnya kurang lebih 80 tahunan sedang duduk disana. ia pun terdiam tak lama ayahnya memanggil dan gadis itu menoleh kearah ayanhnya yang sedang mengambil beberapa nominal..
"tolong, kasih kakek tua itu..!" ayahnya menyuruh gadis itu, gadis itupun menghampiri kakek tua tersebut
"ini kek, untuk kakek" 
"terimakasih ya nak, teramakasih pak, ini buat kakek makan"
"iya kek sama-sama" 
gadis itu lalu naik ke motornya, dan ia melontarkan banyak pertanyaan "ayah, kenapa kakek itu masih harus mencari uang sendiri? dimana anak dan cucunya? apa dia tega, melihat kakek yang setua itu masih mencari uang untuk makan?" 
ayahnya pun menjawab "memang kamu tau kakek itu punya anak? kalau dia tidak punya anak bagaimaa?"
lalu gadis itu pun terdiam, tanpa sadar air matanya menetas, karna takut dilihat ayahanya ia cepat-cepat menghapus air matanya. 
              sampai disekolah tepat sekali bel berbunyi, tapi, gadis itu masih memikirkan sesuatu yang dari tadi terngiang-ngiang di kepalanya "aku salah mengira ayah, aku kira ayah seorang yang sangat pelit. karna aku harus mandiri bahkan irit untuk memenuhi keperluanku, ayah jarang sekali memberi uang seenaknya pada anak-anaknya. karna aku disuruh mandiri, dari situlah dulu aku menyimpulkan bahwa ayahku seorang yang pelit, tetapi dugaanku salah, ayah bukan pelit tapi mengajari aku untuk mandiri, bukan meminta sepenuhnya kepada ayahku, makanya dari kecil aku diajarkan untuk menabung bahkan kalau aku benar-benar perlu baru ayah memberi berapa yg aku butuhkan. ayah bukan tipe orang tua yang selalu memberi uang seenaknya pada anak-anaknya. yaa, dari situlah aku sadar" 
             sampai akhirnya istirahat pun tiba, setelah dari tadi pagi hingga istirahat gadis itu memikirkan kejadian tadi pagi, ia melakukan hal yang seperti biasa, melaksanakan solat sunah sendirian. karna teman-temannya tidak ada yang mau ikut jadi setiap hari ia sendiri melaksanakan ibadah sunah. menurutnya ibadah bukan sama siapa kita beribadah, ibadah adalah masing-masing. maksudnya ibadah orang tidak ada yang tau, jadi sendiri atau pun bersama-sama pahalanya juga terdapat pada setiap individu. okey balik lagi...
              ketika selesai solat sunah ia langsung kekelas, dikelas ia memainkan handphone dan tiba-tiba teman sebangkunya mengatakan..
"gua kesal sama orang tua gua" 
"kesal kenapa?" jawabnya
"abis kaka gua dibeliin handphone dua, uang jajan juga lebih banyak dari gue"
"terus kenapa? udahlah bersyukur aja. masalah handphone? sekarang bandinggin sama gua handphone lu sama handphone gue mahalan elu kan? bahakan canggihan elu.."
"bukan gitu abis gak adil aja"
"bukan gak adil kali, kaka elukan lebih tua dari elu ya ngalah aja, mungkin keperluannnya lebih banyak jadi uang jajannnya lebih besar dari elu. kalo ngeliat jangan keatas terus, bandingin aja sama gua uang jajan lu sama gua lebih tinggi uang jajan elukan, bersyukur aja masih diberi sehat dan bisa bernapas bahkan udah bisa makan 3x pun harus disyukurkan, masih bisa ngerasain kenyang. dulu gua juga ngeluh, gue kira ayah gua pelit tapi setelah kejadian tadi pagi (gadis itu menceritakan kejadian tadi pagi yang dialaminya) pikiran gua udah terbuka. jangan marah yaa, gua kaya gini biar elu bisa paham tentang kebersyukuran" jawab gadis itu panjang lebar
"(tersenyum) gapapa, kok gua gak marah"
                dan ketika pelajaran terakhir, tepatnya pelajaran fisika ketika gadis itu sedang memperhatikan gurunya menerangkan tiba-tiba teman sebangkunya berbicara "eh, dari tadi gue mikirin omongan elu, ahh ternyata lu ngasi pencerahan hidup nanti gua mau ngtweet gini "@xxxxx ngasih pembelajaran hidup hahaah makasih yaa.."
"hahaah , gue kira elu marah dari tadi diem aja. ternyata dari tadi elu mikiran kata-kata gue tadi. iya sama-sama nanti tweet elu yang itu gue jadiin favorite deh"
              sepulang sekolah seperti biasa gadis itu pulang sendiri dengan angkutan umum, lalu di tengah perjalanan ia melihat seorang bapa yang umurnya kurang lebih setengah abad bersama anaknya karna waktu itu angkutan umum yang ia tumpangin sedang sepi, bapa itu mengatakan "de bisa duduk situ sebentar" gadis itu pindah ke bangku yang ditunjuk oleh bapa itu lalu ia berbicara pada anak laki-lakinya untuk masuk kedalam angkutan umum duluan, den ketika bapa itu mau masuk, "nak tolongin angkat kaki bapak" anak kecil itu mengangkat kaki bapaknya dan bapaknya pun duduk dikursi yang diduduki gadis itu tadi.. gadis itu bergumam dalam hati "yaAllah ternyata kakinya itu..."  ia sesekali memperhatikan anak dan bapak itu dan melihat saku kemejanya ia menghitung ada beberapa nominal lagi yang ia punya..setelah sampai di gang yang biasa ia turun ia mengeluarkan selembar nominal dan mengatakan kepada supir angkutan
 "pak, uang segini cukup untuk saya, bapak dan anak kecil itu ga?"  
"oh, cukup dek"
" oh yaudah, sekalian sama bapak dan anaknya"
setelah turun gadis itu sesekali menoleh kearah angkutan umum yang belum berlalu dan melihat bapak itu sedang memperhatikannya, entah apa yang ada dipikiran bapak itu. gadis itu mempercepat langkah kakinya..
            ketika sampai dirumah gadis itu menceritakan semuanya pada ibunya, ibunya memberi penjelasan yang membuat dia cukup puas
hari-hari pun berlalu sama seperti biasa, gadis itu bertemu lagi dengan kakek tua itu, sepertinya ia mencari sampah disekitar jalanan rusak ini, ayahnya memberi beberapa nominal dan gadis itu memberi juga beberapa nominal dari uang jajannya..
hari-hari berlalu seperti itu, tapi 2 bulan terakhir ini gadis itu dan ayahnya tidak lagi melihat kakek tua itu. gadis itu dan ayahnya sempat bertanya=tanya "kemana kakek tua itu? semoga ia selalu dilindungi oleh Allah diberi rizki dan kesehatan Aamiin"

beberapa bulan kemudian...                      entah malaikat atau bukan...

gadis itu dan teman-temannya ingin merayakan ulang-tahun salah satu temannya, gadis itu membawa motor tanpa berplat nomer dan ketika di pertigaan teman-temannya meninggalkan dia. dan akhirnya gadis itupun nyasar, gak tau sudah sejauh mana dia berada karna hari juga semakin malam sekitar pukul 21.00 tak ada lampu jalan disana, membuat gadis itu gak tahu arah jalan pulang, ingin bertanya tapi ia takut motor atau dirinya yang dicuri. ia berhenti di sebuah rumah makan gak tau didaerah mana, tapi Alhamdulillah ada seorang malaikat....
"mau kemana dek?"
"saya mau pulang pak, tapi saya gak tau arah pulang, saya ketinggalan arah teman-teman saya"
"emang mau kemana dek?"
"ini udah sampai mana ya pak? bapak tau SMA 80 atau sunter mall gak?
"ini udah mau kekemayoran dek, saya gak tau SMA 80 tapi saya tau sunter mall"
"(langsung lemes) bisa antarkan saya pak ke depan sunter mall"
"bisa..bisa tapi tunggu sebentar ya dek, saya menunggu penumpang itu bayar dulu"
"ia pak gapapa, nanti saya ikutin bajaj bapak dari belakang, jangan cepet-cepet ya pak, karna saya gak bisa mengendarai motor ngebut"
setelah menunggu.. akhirnya tukang bajaj itu mengantarkan gadis itu kedepan sunter mall
"pak saya cuma punya uang 10.000 ini buat bapak"
"ohh gausah dek"
"udah pak gapapa ambil aja, bapak kan udah menunjukan jalan pada saya"
"ga perlu dek (bapak itu pun berlalu dengan bajajnya)"

gadis itu pun pulang dan menceritakan pada orang tuanya dengan menangis. untungnya Allah masih baik dengan gadis itu apa jadinya kalau misalnya gadis itu bertanya pada orang yang salah... aahh subhanallah..






NB: Allah itu baik, ketika kita melaksanakan perintah Allah dan melakukan kebaikan Allah mengirimkan orang yang menolong kita ketika kita sedang kesusahan... Allah baik, dan saya cinta sama Dia :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar